Studi Islam dan Penelitian
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Metodologi
Studi Islam merupakan sebuah mata kuliah yang berupaya mengkaji Islam dengan
wilayah tentang materi ajaran agama dan fenomena yang terjadi pada agama Islam.
Adapun studi islam sendiri merupakan ilmu keislaman mendasar. Dengan
studi ini, pemeluknya mengetahui dan menetapkan ukuran ilmu, iman dan amal
perbuatan kepada allah swt. Selama ini islam banyak dipahami dari segi teologis
dan normative.
Studi Islam (Islamic
Studi) adalah salah satu studi yang mendapat perhatian di kalangan ilmuan. Jika
ditelusuri secara mendalam, nampak bahwa studi Islam mulai banyak dikaji oleh
para peminat studi agama dan studi-studi lainnya. Dengan demikian, studi Islam
layak untuk dijadikan sebagai salah satu cabang ilmu favorit. Artinya, studi
Islam telah mandapat tempat dalam percaturan dunia ilmu pengetahuan.
Sedangkan dikalangan
para ahli masih terdapat perdebatan disekitar permasalahan apakah studi islam
(agama) dapat dimasukkan kedalam bidang ilmu pengetahuan,mengingat sifat dan
karakteristika antara ilmu pengetahuan dan agama berbeda. Misalnya,menurut Amin
Abdullah Pada dataran normativitas kelihatan islam kurang pas untuk dikatakan
sebagai disiplin ilmu,sedangkan untuk dataran historis tampaknya tak salah.
Dengan demikian,perbedaan dalam
melihat islam yang demikian itu dapat menimbulkan perbedaan dalam menjelaskan
islam itu sendiri. Ketika islam dilihat dari sudut normatif,islam merupakan
agama yang didalamnya beriisi ajaran tuhan yang berkaitan dengan urusan akidah
dan muamalah sebagaimana yang terdapat dalam al-qur’an dan hadits. Sedangkan ketika
islam dilihat dari sudut histiris atau sebagaiman yang tampak dalam
masyarakat,islam tampil sebagai sebuah disiplin ilmu,yakni ilmu keislaman atau Islam
Studies.[1]
Makalah ini berusaha membahas tentang pengertian studi islam dalam
media,ruanglingkupnya serta manfaatnya dalam penelitian agama.
B. Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini agar lebih mudah untuk dipahami maka penulis berupaya
untuk memberikan batasan hingga dapat dimengerti dengan jelas isi makalah ini
sendiri secara baik dengan rumusan sebagai berikut:
1.
Apakah pengertian dari studi islam
dan media itu?
2.
Apakah ruang lingkup pembahasan dalam
studi islam itu?
3.
Seberapa pentingkah adanya penelitian
dalam sudi islam itu?
C. Tujuan Masalah
Dan tujuan dari makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui arti dari studi Islam.
2.
Untuk mengetahui ruang lingkup studi
Islam.
3. Untuk
mengetahui pentingnya penelitian dalam studi Islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
Studi
Islam dan Media
A. Pengertian Studi Islam
dan Media
Islam secara umum adalah suatu agama yang mengajarkan
bagaimana tata cara shalat,puasa,haji. Definisi ini berbeda dengan pendapat
masyarakat di luar Islam,mereka lebih menganggap bahwa Islam adalah
kekerasan,Islam adalah terorisme dan masih banyak lagi. Sebelum membahas apa
itu Studi Islam kita harus tahu satu persatu definisi dari kata-kata tersebut.
Dalam segi
bahasa Islam berasal dari kata salima
yang berarti selamat.[2]
Islam merupakan masdar (kata jadi) dari aslama,yasliman
yang berarti 1). kepatuhan dan ketaatan, 2). Kedamaian dan keamanan, 3)
melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin. [3]Sedangkan
dalam kamus bahasa indonesia islam yaitu suatu agama yang menganut ajaran Nabi
Muhammad SAW.[4]
Dalam
al-qur’an Allah SWT berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 19 yang berbunyi yaitu
:
اِنٌ الدىنَ عِند اَللهِ الاِسلا َمِ
........
Artinya: “Sesungguhnya agama disisi Allah
ialah Islam”…..
Dan
Allah SWT juga berfirman dalam surah Ali Imran ayat 85 yang artinya adalah :
“Barang
siapa mencari agama islam,maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya,dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi” (Qs. Ali Imran:85)
Sehingga
dapat kita tarik pengertian Islam berdasarkan segi bahasa diatas bahwa Islam adalah Agama yang
mempercayai Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan mengakui Nabi Muhammad
SAW sebagai utusanNya dengan mematuhi apa yang diperintahkan Allah SWT untuk
memperoleh keselamatan di dunia dan di akhirat.Namun dalam konteks lain ada
yang menyebutkan bahwa Islam adalah Pengakuan kepada Allah SWT sebagai Tuhan
Yang Maha Esa dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusanNya,mendirikan
sholat,membayar zakat,puasa Ramadhan dan menunaikan haji.
Secara
terminology,islam dapat diketahui dari 2 sisi. Pertama,islam adalah agama yang
diwahyukan Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk mengesakan-Nya. Kedua,islam adalah
agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui Rasulullah
Muhammad SAW. Dan Islam merupakan agama samawi (langit) yang diturunkan oleh
Allah SWT melalui utusan-Nya,Muhammada SAW,yang ajarannya terdapat dalam kitab
suci Al-qur’an dan Al-sunnah dalam bentuk perintah-perintah,larangan-larangan dan
petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia,baik didunia maupun diakhirat. Orang
yang memeluk agama islam disebut muslimat atau muslim.
Menurut
para ahli Islam memiliki beberapa pengertian yaitu:
Gorge
Sarton mengatakan bahwa Islam adalah tataran agama yang paling indah.
Umar
bin Khatab mengatakan Islam adalah agama yang diturunkan kepada Muhammad SAW;
agama ini meliputi : aqidah, syariah, dan akhlak.
Abu
Said Al- Hasan Al-Bashri mengatakan bahwa Islam adalah kepasrahan hati anda
kepada Allah, lalu setiap orang mslim merasa selamat dari gangguan anda.
Muhammad bin
Ibrahim bin At-Tawairjiri lebih mempertegas lagi bahwa Islam adalah penyerahan
diri sepenuhnya kepada Allah dengan mengesakan-Nya dan melaksanakan syariat-Nya
denga penuh ketaatan atau melepaskan dari kesyirikan
Dari
paparan diatas dapat disimpulkan bahwa islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW dan yang dibawa oleh para nabi sebelumnya,yang ajarannya mencakup
kitab suci,dan sunnah dalam bentuk perintah.larangan dan petunjuk kebaikan bagi
umat manusia.
Setelah
kita mengetahui Islam maka kita harus mengetahui apa yang dinamakan dengan
studi ,studi berasal dari kata Bahasa Inggris yaitu Study yang berarti belajar,mempelajari.Dalam istilah bahasa
Indonesia Studi adalah penelitian ilmiah,kajian. Studi secara istilah ialah
penelitian ilmiah atau kajian terhadap suatu hal yang didasari oleh pendekatan
ilmiah(Metode Ilmiah) Setelah kita mengetahui secara jelas apa itu yang
dinamakan Islam dan Studi,kita dapat mengetahui pengertian dari Studi
Islam.Studi Islam adalah Kajian / penelitian yang mendalam tetang apa yang
berkaitan dengan Islam didasarkan oleh pendekatan ilmiah yang berasal dari
berbagai segi keilmuan.
Berdasarkan paparan diatas sebenarnya pada dasarnya
Islamic studies adalah tradisi kajian Islam yang dikembangkan atas dasar
kecenderungan ilmiah modern ala barat, khususnya dalam lapangan ilmu social dan
kemanusiaan
Sedangkan
Media sendiri memiliki arti sebagai saluran,sarana penghubung,dan alat-alat
komunikasi. Dalam media islam,kata ”islam” menunjukkan suatu identitas. Agar
bisa disebut sebagai orang islam,seseoramg harus memiliki media atau alat untuk
menjadi seorang muslim atau muslimat yaitu seseorang minimal sudah mengucapkan
kalimat syahadat,mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah utusan-Nya.
Media islam
tentu juga harus memiliki syarat tertentu,yang membedakannya dengan media lain
yaitu :
1. Media itu harus dimiliki oleh orang
islam.
2. Harus mengemban misi dakwah,yakni
misi mengagungkan agama Allah,menyebarkan islam dan sebagainya. Ini bukan
berarti media itu harus semata-mata diisi dengan kumpulan kothbah agama.
3. Media islam harus menerapkan etika
dan nilai-nilai ajaran islam,dalam menjalanjakan bisnis perusahaan dan aktivitas
keredaksian.
B. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam Studi Islam
Dirosah Islamiyyah
atau studi keIslaman (dibarat dikenal dengan istilah Islamic studies), secara
sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan agama Islam. Sedangkan ruang
lingkup secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu scope yang artinya
bidang, jangkauan, kesempatan, keluasan. Dan ruang lingkup secara terminologi
adalah bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian,
dan lokasi penelitin. Penggambaran ruang lingkup dapat kita nilai dari
karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
komprehensif.
Dengan perkataan
ini “usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas
secara mendalam tentang seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama
Islam baik berhubungan dengan ajaran, sejarah, maupun praktik pelaksanaannya
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarahnya.”
Term (istilah)
studi Islam (Islamic studies: bahasa inggris; atau dirosah al Islamiyyah:
bahasa arab) dapat diartikan dengan kajian Islam. Kalimat ini mengandung arti
memahami, mempelajari, atau meniliti Islam sebagai obyek kajian. Dalam
buku-buku dan jurnal-jurnal keIslaman biasanya dipergunakan term studi Islam
untuk mengungkap beberapa maksud.
Pertama, Studi
Islam yang dikonotasikan dengan aktivitas-aktivitas dan program-program
pengkajian dan penelitian terhadap agama sebagai obyeknya, seperti pengkajian
tentang konsep zakat profesi. Kedua, studi Islam dikonotasikan dengan materi,
subyek, bidang, dan kurikulum suatu kajian atas Islam seperti ilmu-ilmu agama
Islam. Ketiga, studi Islam yang dikonotasikan dengan institusi-instituisi
pengkajian Islam baik formal seperti perguruan tinggi, maupun yang non formal
seperti forum-forum kajian dan halaqoh-halaqoh.
Agama sebagai
obyek studi minimal dapat dilihat dari tiga sisi yaitu sebagai berikut
a.
Sebagai
doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti absolute, dan diterima apa adanya.
b.
Sebagai
gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya
dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.
c.
Sebagai
interaksi sosial, yaitu realitas umat Islam. Bila Islam dilihat dari tiga sisi,
maka ruang lingkup studi Islam dapat dibatasi pada tiga sisi tersebut. Oleh
karena sisi doktrin merupakan suatu kenyakinan atas kebenaran teks wahyu, maka
hal ini tidak memerlukan penelitian didalamnya.[5]
C. Pentingnya Penelitian dalam Studi Islam
Penelitian (research)
berasal dari kata teliti yang artinya cermat,seksama,pemeriksaan yang dilakukan
dengan cara seksama dan teliti. Selanjutnya penelitian yang dilahirkan oleh
dunia ilmu pengetahuan mengandung implikasi-implikasi yang bersifat ilmiah,oleh
karena hal tersebut merupakan proses penyelidikan yang berjalan sesuai dengan
ketetapan-ketetapan dalam ilmu pengetahuan tentang penelitian atau yang
selanjutnya disebut methodology of research. Dan dapat dirumuskan
sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah.
Dengan demikian penelitian adalah upaya sistematis dan objektif
untuk mempelajari sesuatu masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum. Selain
itu,penelitian juga berarti upaya pengumpulan informasi yang bertujuan untuk
menambah dan berkembang berdasarkan pengetahuan manusia tumbuh dan berkembang
berdasarkan kajian-kajian sehingga terdapat penemuan-penemuan,sehingga ia siap
merevisi pengetahuan-pengetahuan masa lalu melalui penemuan-penemuan baru.
Penelitian dipandang sebagai kegiatan ilmiah karena menggunakan metode
keilmuan,yakni gabungan antara pendekatan rasional dan pendekatan empiris.[6]
Agama (Islam)
sebagai objek penelitian sudah lama diperdebatkan. Harun Nasution menunjukkan
pendapat yang menyatakan bahwa agama,karena merupakan wahyu,tidak dapat menjadi
sasaran penelitian ilmu social,dan kalaupun dapat dilakukan harus menggunakan
metode khusus yang berbeda dengan metode ilmu sosial.
Dalil-dalil al-qura’an tentang penelitian terhadap agama
khususnya agama islam adalah sebagai berikut ini :
1 Surat Al-Hasyr ayat 18
يَأيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْااتَّقُوااللَّهَ وَلْتَنْظُرْنَفْسٌ مَّا
قّدَّمَتْ لِغَدٍۖ وَاتَّقُوااللَّهَ ۚ اِنَّ اللََّهَ خَبِيْرٌبِمَاتَعْمَلُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Hasyr:
18)
2. Surat Al-Hujurat ayat 6
يَأيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْااِنْ جَاءَ
كُمْ فَاسِقٌ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْا اَنْ تُسِيْبُوْاقَوْمًابِجَهَالَةٍ
فَتُسْبِحُوْاعَلَى مَافَعَلْتُمْ
نَدِمِيْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar
kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (Al-Hujurat:
6)
3. Surat Maryam ayat 84
فَلاَتَعْجَلْ عَلَيْهِمْ ۗۗ اِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّاۗ
“Maka janganlah kamu tergesa-gesa
memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung
datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti”
(Maryam: 84)
Yang kita teliti
dalam studi islam ini adalah bentuk pengamalan dari ajaran agama tersebut,atau
agama yang nampak dalam perilaku penganut agama tersebut (islam).
Kita,misalnya,dapat meneliti tingkat keimanan dan ketakwaan yang dianut
masyarakat. Kita dapat meneliti apakah ajaran zakat,puasa,dan haji misalnyaKita
dapat meneliti apakah ajaran zakat,puasa,dan haji misalnya,sudah dilaksanakn
sesuai ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Selanjutnya,kita juga dapat meneliti
seberapa jauh tingkat kepedulian umat islam terhadap penanganan masalah-masalah
social sebagai panggilan ajaran agamanya. Kita juga dapat meneliti cara-cara
yang ditempuh umat islam dalam melaksanakan dakwah islamiyah,pendidikan
islam,cara mengajarkan ajaran islam,pemahaman umat islam terhadap ajaran agama
serta penghayatan dan pengamalannya. Penelitian terhadap masalah-masalah tersebut
sama sekali tidak akan mengganggu atau mengubah ajaran agama yang terdapat
didalam Al-qur’an dan As-sunnah,malah sebaliknya akan mendukung upaya-upaya
pelaksanaan ajaran Al-qur’an dan As-sunnah tersebut dalam kenyataan sosial.[7]
Selain
itu,penelitian agama juga dilakukan dalam upaya menggali ajaran-ajaran agama
yang terdapat didalam kitab suci Al-qur’an dan As-sunnah serta kemungkinan
aplikasinya sesuai dengan perkembangan zaman. Berbagai pendekatan dan teori
yang berkenaan dengan pemahaman agama yang pernah dilakukan generasi terlebih
dahulu dapat dditeliti dengan cara seksama sebagai bahan perbandingan bagi
generasi berikutny,dan juga untuk dilihat situsi dan kondisi yang
melatarbeelakangi timbulnya paham agama demikian penelitian,serta kemungkinan penerapannya
dimasa sekarang. Bertolak dari hasil ini,maka dapat dilakukan upaya-upaya
pemahaman agama yang lebih inovatif,konstektual,dan seterusnya sesuai dengan
tuntutan zaman. Tanpa dilakukan penelitian,maka tidak punya alasan kuat tentang
apakah suatu paham keagamaan dapat diperbaiki atau tetap dipertahankan. Para
penambaharu pemikiran islam yang kehadirannya amat dibutuhkan saat ini jelas
harus memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian agama.
Berdasarkan uraian
diatas,kita dapat sampai pada suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
manfaat dari penelitian agama khususnya agama islam adalah upaya untuk
memeriksa,mempelajari,meramalkan,memahami secara seksama susanan atau banguna
dasar-dasar atau hukum-hukum dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk melakukan
penelitian terhadap bentuk pelaksanaan ajaran agama sebagai dasar pertimbangan
untuk pengembangkan pemahaman ajaran agama sesuai tuntutan zaman.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Pengkajian agama Islam merupakan
satu segi dari ilmu Islam atau studi Islam. Studi Islam adalah pengkajian
terhadap ilmu yang diperlukan seorang muslim dalam kehidupan dunia dan
kehidupan akhiratnya. Cakupan studi Islam yang begitu luas maka penelitian
sebuah agama merupakan hal yang perlu guna mendapatkan keobyektifan dalam
memandang sebuah agama. Agama sebagai gejala budaya dan sosial dapat didekati
secara kualitatif dan secara kuantitatif. Pendekatan kepada sebuah agama akan
ditentukan oleh dari sudut mana agama itu didekati (antropologis, feminis,
fenomenologis, filosofis, psikologis, sosiologis atau teologis). Agama sebagai
subyek penelitian di dalamnya memiliki tiga kategori yakni
1.
agama
sebagai doktrin,
2.
struktur
dan
3.
agama
sebagai dinamika masyarakat.
Pada dataran
normativitas studi Islam agaknya masih banyak terbebani oleh misi keagamaan
yang bersifat memihak, romantis, dan apologis, sehingga kadar muatan analitis,
kritis, metodologis, historis, empiris, terutama dalam menelaah teks-teks atau
naskah-naskah keagamaan produk sejarah terdahulu kurang begitu ditonjolkan,
kecuali dalam lingkungan para peneliti tertentu yang jumlahnya masih sangat
terbatas.
B.
Saran
Pada era modern seperti sekarang
ini, kemajuan ilmu dan teknologi sangat pesat. Seiring dengan itu, permasalahan
kehidupan semakin rumit dan membutuhkan pemecahan masalah yang cepat dan tepat;
sementara islam hanya digunakan sebagai simbol atau cap saja pada diri seorang
muslim, tanpa mempelajari, memahami, menguasai, serta mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari sehingga terkadang seorang muslim merasa dibodohi
oleh kemajuan teknologi yang terjadi pada era sekarang ini, dan belum tahu ke
mana jalan yang harus dituju serta belum tahu metode yang benar dalam studi
islam itu sendiri sebagai mana telah
dibahas. Semoga studi islam melalui
ruang lingkup serta manfaat penelitianya ini dapat lebih meningkatkan ketakwaan
dan kecintaan kita terhadap agama dan islam. Sehingga melalui pembahasan ini
pemahaman yang kita dapatkan tentang agama dan islam tidak menyesatkan diri
sendiri maupun orang lain.
Daftar Pustaka
Al Farabi,Mohammad.2012. “Diktat Metode Studi Islam”. Medan: IAIN
Sumatera Utara.
Hakim,Atang ABD dan Jaih Mubarok.2000. “ Metodologi Studi Islam”.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Munawwir,Ahmad Warson,19998, “Kamus Al Munawwir”.
Kudus: Menara Kudus,
Nata, H.Abuddin.2010. “ Metodologi Studi Islam”. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Santoso,Ananda.2005. “ Kamus Lengkap Bahasa Indonesia “. Surabaya:
Alumni.
[1] Abuddin Nata,Meodologi Sudi Islam,
(Jakarts;2010), PT Raja Grafindo Persada,hlm.150
[2] Ahmad
Warson Munawwir,Kamus Al Munawwir, (Kudus:1998) Menara Kudus, 1998, hlm. 47.
[3]
Mohammad al farabi.2012. “Diktat Metode Studi Islam”. Medan: IAIN
Sumatera Utara.hlm. 1
[6] Atang ABD. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Sudi
Islam, (Bandung;2000) PT Remaja Rosdakarya,hlm.55
[7]
Abuddin nata,op.cit,hlm.171
Komentar
Posting Komentar