Resume Buku Pengantar Studi Islam







Judul Buku           : Pengantar Studi Islam
Penerbit                : CV. Pustaka Setia Bandung
Tahun Terbit        : 2009
Pengarang            : Prof. DR. Rosihan Anwar. M.Ag
                               H. Badruzzaman M. Yunus, MA
                               Saehuddin. S.Th.I
Jumlah Halaman  : 258
Diresume Oleh     : Ramadhani Pertiwi Harahap
NIM                     : 35.11.4.089
F/J/S                     : Tarbiyah/PMM-3/IV
Mata Kuliah                   : Metode Studi Islam
Dosen Pembimbing: Silahuddin, M.Ag

PEMBAHASAN
PENGANTAR STUDI ISLAM

Islam dan Studi Agama
            Pengertian Islam dapat dibedahkan dari dua aspek peristilahan. Dari segi kebahasaan,islam berasal dari bahasa arab ,yaitu dari kata salima yang mengandung arti patuh,taat,tunduk,dan berserah diri kepada ALLAH SWT. Dalam upaya mencari keeselamatan  dan kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Dari segi istilah,Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul dan ingin menviptakan kehidupan dunia yang rukun diantara umat manusia. Allah SWT berfirman dalam surah ali-imran ayat 19
اِنٌ الدىنَ عِند اَللهِ الاِسلا َمِ ........
Artinya:  Sesungguhnya agama disisi Allah ialah Islam”…..
            Hukum islam bersifat universal,untuk seluruh umat manusia. Kehadirannya memberikan dimensi baru terhadap agama-agama lain. Seluruh ajaran islam,baik akidah,syariah maupun akhlak,bertujuan membebaskan manusia dari berbagai belenggu penyakit mental–spritual dan stagnasi berpikir serta mengatur tingkah laku perbuatan manusia. Islam merupakan agama yang diturunkan Allah untuk umat manusia.
            Islam patut dipikirkan sedalam-dalamnya oleh pemikir-pemikir dunia,bukan hanya karena ia merupakan kekuatan rohani yang paling besar yang membawa peradaban,tetapi ia juga memberikan penyelesaian terhadap masalah-masalah yang meninpa dunia. Peradaban umat islam dewasa ini didasarkan kepada agama. Agamalah yang menjadikan peradaban ini mencapai tingkat seperti sekarang ini,yang sering enyelamatkan umat manusia dari kehancuran. Dan islam telah meletakkan dasar bagi persatuan umat manusia yang agama lain tidak pernah dapat melakukannya. Islam telah meletakkan dasar bagi persatuan umat manusia yang agama lain tidak pernah melakukannya. islam bukan hanya mengakui persamaan hak manusia,baik sipil maupun politik,tetapi juga hak-hak rohaniah.
            Islam menghargai batin orang,sehingga sekalipun yakin bahwa islam adalah agama yang paling benar,tidaklah diperkenankan bagi seorang muslim untuk memaksakan keyakinan kepada orang lain. Setiap orang bebas untuk berkeyakinan,sedangkan tugas islam adalah hanya menyampaikan kebenaran.


Urgensi dan Tujuan Studi Islam
            Urgensi studi islam demikian dapat dipahami dan diuraikan dan diuraikan sebagai berikut ini :
1 Umat islam saat ini berada dalam kondisi problematika
            Umat islam memang berada dalan suasana problematika. Tetapi,melaui pendekatan yang bersifat objektif rasional,studi islam diharapkan mampu memberikan alternatif pemecahan masalah atau jalan keluar dari kondisi yang problematika tersebut.
2. Umat manusia dan peradabannya berada dalam suasana problematis
            Dalam suasana semacam itu tentunya umat manusia membutuhkan aturan,nilai dan norma serta pedoman dan pegangan hidup yang universal dan diakui atau diterima oleh semua bangsa.
            Muhaimin dalam bukunya mengemukakan bahwa arah dan tujuan studi islam dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat)agama islam itu,dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia,
2.      Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli,
3.      Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap abadi dan dinamis,
4.      Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama islam,
Dengan tujuan-tujuan tersebut,studi islam diharapkan akan bermanfaat bagi peningkatan usaha pembaharuan dan pengembangan kurikulum pendidikan islam pada umumnya.

Pertumbuhan Studi Islam di Dunia
            Studi islam sekarang ini berkembang hampir di seluruh Negara di dunia,baik di dunia,baik di dunia islam maupun bukan Negara islam.
            Kajian tentang keislaman di barat sudah ada sejak abad ke 19,yaitu ketika para serjan barat mulai tertarik mempelajari dunia timur,khususnya dunia islam. Studi tentang keislaman di barat berangkat dari paradigm berpikir bahwa islam adalah agama yang bisa diteliti dari sudut mana saja dan dengan kebebasan sedemikian rupa. Pusatpusat kajian islam di barat seperti,kanada,amerika serikat,inggris,belanda,jerman dan Australia. Belajar islam ke barat memang sudah lam jadi masalah kontroversial. Disamping memiliki kelebihan,ia juga memiliki kekurangan yang tidak terlepas dari kritikan-kritikan yang tidak bisa terabaikan.
            Ada beberapa alas an mengapa islam di asia tenggara mendapat perhatian
1.      Perkembangan islam di asia tenggara mengesankan,terutama jika dikaitkan dengan wacana global dunia.
2.      Corak pendidikan para intelektual muslim di asia tenggara yang lebih menerima ide-ide ilmu social yang berkembang di barat,
3.      Islam asia tenggara memberikan gambaran real terhadap apa yang disebut sebagai islam local,yang mencerminkan suatu pertemuan budaya,social,dan intelektual antara budaya local dan islam.

Metodologi Studi Islam
            Secara etimologi,kata metodologi diderivasi dari kata method yang berarti ‘cara’.dan logy atau logos berarti ‘teori’ atau ‘ilmu’. Jadi,kata metodologi mempunyai arti suatu ilmu atau teori yang membicarakan cara. Metodologi sering dikaitkan dengan kata-kata research atau penelitian – re = mengulang. Search = pencarian atau cara mengulang untuk melakukan pencarian. Pemahaman umat islam terhadap ajarannya masih bersifat variatif,disamping itu,banyak juga ahli dari kalangan umat islam yang mengusai secara mendalam satu bidang keilmuan keislaman,namun kurang begitu memahami bidang ilmu lainnya. Sampai saat ini,pemahaman umat terhadap ajarannya masih bersifat parsial,belum utuh secara komprensif,hal ini disebabkan belum tersosialisasikan keseluruh masyarakat islam. Oleh karena itu metodologi merupakan masalah yang sangat penting dalam sejarah pertumbuhan islam,dengan adanya kemampuan dalam menguasai materi keilmuan harus dibarengi dengan kemampuan penguasaan metodologi sehingga pengetahuan yang dimiliki dapat dikembangkan.
Untuk memahami islam secara benar, Nasruddin Rajak mengajukan empat cara yaitu
1.      Islam harus dipelajari dari sumber yang asli,yaitu Al-qur’an dan As-sunnah
2.      Islam harus dipelajari secara integral,tidak dengan cara parsial,
3.      Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar
4.      Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif teologis yang ada dalam al-qur’an,
            Islam bukan hanya bisa mengatasi masalah-masalah teologis,namun juga bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada dimasyarakat luas.

Beberapa Pendekatan Studi Islam
            Pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami agama,khususnya islam perlu dilakukan karena melalui pendekatan tersebutlah,kehadiran agama secara fumgsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Berbagai pendekatan tersebut adalah :
1.      Pendekatan Teologis
            Secara harfiah,pendekatan teologis normatif dalam memahami agama dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empiris dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan yang lainnya.
2.      Pendekatan Antropologis
            Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Melalui pendekatan antropologis,bahwa agama ternyata berkorelasi dengan etos kerja dan perkembangan ekonomi suatu masyarakat.
3.      Pendekatan Sosiologi
            Melalui pendekatan sosiologi,agama dapat dipahami dengan mudah karena agama itu sendiri diturunkan untuk kepentingan sosial.
4.      Pendekatan Filosofis
            Melalui pendekatan filosofis ini,seseorang tidak akan terjebak pada pengalaman agama formalistik,yakni mengamalkan agama dengan susah payah,tetapi tidak memiliki makna apa-apa,kosong tanpa arti.
5.      Pendekatan Historis
            Pendekatan historis ini digunakan sebagai upaya untuk menelusuri asal-usul serta pertumbuhan pemikiran dan lembaga keagamaan melalui periode perkembanagan sejarah tertentu,Selain itu melalui pendekatan ini,seseorang diajak menukik dari alam idealis kea lam yang bersifat empiris dan mendunia.
6.      Pendekatan Kebudayaan
            Pendekatan kebudayaan dapat digunakan untuk memahami apa yang terdapat pada dataran empirisnya atau agama yang tampil dalam bentuk formal yang menggejala dimasyarakat,
7.      Pendekatan Psikologi
            Pendekatan psikologi merupakan usaha untuk memperoleh sisi ilmiah dari aspek-aspek batini pengalaman keagamaan. Selain itu semua orang akan samapai pada pemahamn agama yang benar.

Agama : Definisi.Perkembangan,dan Latar Belakang Kemunculannya
            Secara sederhana,pengertian agama dapat dilihat dari sudut kebahasaan (etimologis). Mengartikan agama dari sudut kebahasan atau etimologis akan terasa mudah dari pada mengartikan agama dari sudut istilah. Islam juga mengajarkan bahwa manusia berasal dari tuhan dan akan kembali kepada tuhan.
            Tujuan hidup beragama ialah membersihkan diri dan mensucikan jiwa dan roh. Dan membina manusia baik-baik,manusia yang jauh dari kejahatan,menyerahkan diri seluruhnya kepada tuhan pencipta Semesta Alam dengan patut pada perintah dan larangan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 131
إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمين

“ (Ingatlah) ketika tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘Berserahlah dirilah!’ Dia menjawab. ‘ Aku berserah diri kepada tuhan seluruh alam’.”
            Dengan agama,dibentangkan konsep yang tegas dan jelas tentang apa yang sesungguhnya hidup dan kehidupan itu,dari mana dan kemana arah tujuannya,serta apa dan siapakah manusia itu sebenarnya. Ada sekurang-kurangnya alasan yang melatarbelakangi perlunya terhadap agama,seperti abudin Nata yaitu sebagai berikut
1.      Fitrah Manusia
2.      Kelemahan dan Kekurangan Manusia
3.      Tantangan Manusia

Ruang Lingkup dan Pembidangan Studi Islam
            Islam memiliki karakteristik yang khas yang dapat dikenal melalui konsepnya dalam berbagai bidang yaitu: Bidang Agama, Bidang Ibadah, Bidang Akidah, Bidang Ilmu dan Kebudayaan, Bidang Pendidikan, Bidang Sosial, Bidang Kehidupan Ekonomi, Bidang Kesehatan, Bidang Politik, Bidang Pekerjaan, Islam Sebagai Disiplin ilmu, Dari karakterisyik ajaran islam tersebut,terlihat bahwa ajaran islam memiliki ciri-ciri yang secara keseluruhan sangat ideal.

Islam Sebagai Sumber Ajaran
            Islam merupakan agama yang ajarannya bisa diteria oleh semua umat,kapanpun dan dimanapun. Ajaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW secara khusus disebut sebagai agama islam atau dien Al-Islam. Dengan system pembakuan,ajaran islam akan tetap bersifat otentik,sempurna,dan dinamis,yakni sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan tempat.
            Ali Anwar Yusuf menyebutkan bahwa karakteristik ajaran islam adalah, Komprehensif, Moderat, Dinamis, Universal. Elastis dan Fleksibel, Tidak Memberatkan, Berangsur-angsur, Sesuai dengan Fitrah Manusia, dan Argument Filosofis.
            Dimensi-dimensi ajaran islam,secara garis besar yaitu Akidah, Syariat, dan Akhlak, yang masing-masing memiliki ketergantungan satu dengan yang lain atau sebagai subsistem dari system ajaran islam.
            Setiap pemeluk islam mengetahui dengan pasti bahwa islam tidak abash tanpa iman,dan iman tidak sempurna tanpa ihsan. Semua agama para Nabi dan Rasul adalah agama islam,yakni agama yang engajarkan sikap tunduk dan patuh,pasrah,dan berserah diri secara tulus kepada tuhan dengan segala kuadrat dan iradat-Nya.
            Iman secara umum yaitu sikap percaya,khususnya percaya pada rukun imn,karena rukun iman itu memang mendasari tindakan seorang dan tidak cukup hanya dengan sikap batin yang percaya,tetapi menuntut perwujudan lahiriah atau eksternalisasinya dalam tindakan-tindakan.
            Ihsan adalah ajaran tentang penghayatan pekat akan hadirnya tuhan dalam hidup,melalui penghayatan diri dengan menghadap dan berada didepan hadiratnya ketika beribadah. Ihsan merupakan puncak tertinggi keagamaan manusia.

Sumber Ajaran Islam
            Sumber ajaran islam yaitu sebagai berikut :
1.      Al-Qur’an
            Al-qur’an adalah kitab suci yang isinya mengandung firman Allah SWT turunnya secara bertahap melalui malaikat jibril,pembawanya Nabi Muhammad SAW susunannya diulai dari surah al-fatihah dan diakhiri surah an-nassmbagi yang membacanya bernilai ibadah. Fungsi Al-qur’an antara lain yaitu menjadi hujjah atau bukti yang kuat atas kerasulan Nabi Muhammad SAW,keberadaannya hingga kini asih tetap terpelihara dengan baik,dan permasyarakatannya dilakukan secara berantai dari satu generasi ke generasi lain dengan tulisan maupun lisan.
            Bukti-bukti otentitas al-qur’an dapat digunakan berbagai pendekatan.yaitu dengan melihat aspek kesejarahannya dan melihat ciri-ciri dan sifat dari al-qur’an itu sendiri. Allah SWT berfirman dalam surah al-hijr ayat 9
إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-qur’an,dan pasti kami (pula) yang memeliharanya.”
2.      As-Sunnah
            Kedudukan As-Sunnah sebagai sumber ajaran islam,selain didasarkan pada keterangan ayat-ayat al-qur’an dan hadits,juga didasarkan pada pendapat kesepakatan para nabi. Secara etimologi Nur Ad-din ‘Ithar mengatakan Sunnah adalah jalan dan cara yang merupakan kebiasaan yang baik atau yang jelek. Sedangkan hadits menurut para ulama ushul fiqh adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW,baik berupa perkataam,perbuatan,taqrir,maupun sifat.
3.      Ijtihad
            Bagi mayoritas ulama ushul fiqh,ijtihad adalah pengerahan segenap kesanggupan oleh seorang engeahli fiqh atau ujtahid untuk memperoleh pengertian tingkat zhan mengenai hukum syara’,ijtihad tidak untuk mengeluarkan hukum syara’ ‘amaly yang setatusnya qathai’. Fungsi dari ijtihad adalah untuk mengingatkan agar mengadakan pembaharuan dari ajaran-ajaran islam.

Metode Mempelajari Sumber Ajaran islam
            Model penelitian tafsir adalah suatu contoh,ragam acuan atau macam dari penyelidikan secara seksama terhadap penafsiran al-qur’an yang pernah dilakukan generasi terdahulu untuk diketahui secara pasti tentang berbagai hal yang terkait denganya. Objek pembahasan tafsir yaitu al-qur’an merupakan sumber ajaran islam.
            Latar belakang penafsiran tafsir yaitu :
1.      Periode Periwayatan Tafsir
a.       Tafsir pada masa Nabi SAW
Pada periode ini,tafsir belum tertulis dan secara umum periwayatannya masih secara lisan (musyafahah). Para sahabat meriwayatkan dari Rasulullah SAW
b.      Tafsir pada masa sahabat
Penafsiran para sahabat pada mulanya didasarkan atas sumber yang mereka terima dari Nabi SAW. Mereka banyak mendengarkan tafsiran nabi dan memahami serta menghayatinya dengan baik.
c.       Tafsir pada masa tabiin
Masa tabiin,mereka berlandaskan pada ayat-ayat al-qur’an,hadits-hadits yang diriwayatkan Rasulullah SAW,dan tafsir yang diberikan oleh para sahabat Nabi serta cerita-cerita dari para ahli kitab.
2.      Periode Pembukuan Tafsir
a.       Fase Pertama
            Periode pembukuan tafsir ini dimulai pada abad pertama hijriah atau pada akhir Dinasti Umayyah dari Dinasti Abbasyiah.
b.      Fase kedua
            Pada fase ini,mulai tersusun kitab-kitab tafsir yang berdiri terpisah dari kitab hadits dan sistematis sesuai urutannya dalam mushaf.
c.       Fase Ketiga
            Tafsir mengalami sedikit perubahan meskipun tetap masih berpedoman pada sumber tafsir bi al-ma’tsur.
d.      Fase Keempat
            Pada fase ini,penyimpangan-penyimpangan tafsir semakin besar
e.       Fase Kelima
            Pada fase terakhir ini,lahir beragam corak tafsir sesuai keragaman kapasitas mufasir.
3.      Model-model Penelitian tafsir
a.       Model Quraish Shihab
            Quraish Shihab merupakan pakar dibidang tafsir dan hadits seasia tenggara telah banyak melakukan penelitian terhadap berbagai karya ulama terdahulu dibidang tafsir. Metode-metode yang digunakan oleh quraish shihab salah satunya adalah  metode penalaran : pendekatan dan corak-coraknya,seperti metode maudhu’iy,etode muqaram,metode ijmaly dan metode tahily.
b.      Model Ahmad Asy-syirbasi
            Ahmad Asy-Syirbasi melakukan penelitian tentang tasfsir dengan menggunakan metode deksriptif,eksploratif,dan analisis sebagaiman halnya yang dilakukan quraish shihab. Sumber yang digunakan adalah bahan-bahan bacaan atau kepustakaan yang ditulis para ulama tafsir.
c.       Model Syekh Muhammad Al-ghazali
            Syekh Muhammad al-ghazali dikenal sebagai tokoh pemikir islam abad modern yang produktif. Salah satu penelitian yang dilakukannya adalah al-qur’an dengan menggunakan metode klasik dan metode modern.
Model Penelitian Hadits
            Penelitian hadits,baik dari segi keotentikannya atau turun (nuzul)nya ayat al-qur’an diyakini secara mutawatir. Selain itu dengan menggunakan takhrij sebagai model penelitian hadits. Takhrij adalah mengemukakan hadits kepada orang banyak dengan menyebutkan para rawinya yang ada dalam sanad hadits itu. Dan bertujuan mengetahui sumber asal hadits yang ditakhrij,untuk mengetahui ditolak atau diterimanya hadits-hadits tersebut.

Mengembangkan Metode Pemikiran Islam
            Perspektif dan metodologi pemikiran keislaman dikembangkan atas tiga metode atau pendekatan yaitu
1.      Pendekatan Bayani
            Dalam pendekatan bayani,karena dominisi teks sedemikian kuat,peran akal hanya sebatas sebagai alat pembenaran atau justifikasi atas teks yang dipahami atau diinterpretasi.
2.      Pendekatan Irfani
            Pendekatan irfani adalah pendekatan pemahaman yang bertumpu pada instrument pengalaman bathin,dhawq,qalb,wijdan,basirah dan intuisi. Melalui pendekatan ini makna hakikatnya atau makna terdalam dibalik teks dan konteks dapat diketahui
3.      Pendekatan  Burhani
            Pendekatan burhani atau pendekatan rasional argumentative adalah pengetahuan yang diperoleh dari indra,percobaan dan hukumhukum logika,selain itu,pendekatan ini mendasarkan diri pada kekuatan rasio melalui instrument logika dan metode diskursif.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kurikulum tahun 1984

pengertian penjualan dan pembelian