Hakikat Evaluasi Pendidikan

HAKIKAT EVALUASI PENDIDIKAN

Aisyah
Chairul Fatharani
Hafidho Munawaroh
Ramadhani Pertiwi Hrp
Riadi
YULI ANDRIANI

fitk/pmm 3/vi
iain sumatera utara
medan


BAB I
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi
Menurut bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran. Sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya di bandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistemik dan terarah berdasarkan atas tujuan yang  jelas. Para ahli pendidikan banyak memberikan pengertian evaluasi di antara nya:

1.    Edwind dan gerald W. Brown (1997) : Evaluation refer to the act or process to determining the value of something. Menurut definisi ini, istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai.
2.    Zuhairani, dkk(1981) : Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan, evaluasi juga sebuah alat untuk mengukur sampai di mana penguasaan murid terhadap bahan pendidikan yang telah di berikan.
3.    Anne Anastasi (1978) mengartikan evaluasi sebagai “ A systemic process of determining the extent to which instructional objectives are achieved
4.    Ralph tyler evaluasi ialah proses yang menentukan sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat di capai.

Dari pendapat pendapat para ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa evaluasi adalah proses penilaian yang di lakukan untuk mengukur sejauh mana penguasaan murid      terhadap bahan pelajaran yang telah di berikan.. Evaluasi  dapat di artikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu ( tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objek dan yang lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria namun dapat dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang di evaluasi kemudian baru membandingkan dengan kriteria. Dengan demikian evaluasi tidakselalu melalui proses mengukur ( pengukuran) baru melakukan proses menilai (penilaian) tetapi dapat di evaluasi langsung penilaian saja.

Dari konsep diatas, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui yaitu
1.    Evaluasi merupakan suatu proses yang artinya dalam suatu pelaksanaan evaluasi mestinya terdiri dari berbagai macam tindakan yang harus dilakukan. Dengan demikoan evaluasi bukanlah hasil atau produk, akan tetapi rangkaian kegiatan.
2.    Evaluasi berhubungan dengan pemberian nilai atau arti yang artinya berdasarkan hasil pertimbangan evaluasi apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak. Dengan kata lain, evaluasi dapat menunjukkan kualitas yang dinilai.[1]
                                                                                                 
B.     Hubungan Antara Penilaian ( Evaluation) Dengan Pengukuran (Measurement)
Sering sekali istilah evaluasi, penilaian dan pengukuran memiliki perbedaan yang signifikan, dalam praktejnya acapkali terjadi kerancuan atau tumpang tindih ( overlap) dalam penggunaan istilah evaluasi, penilaian dan pengukuran tersebut. Kenyataan seperti ini memang dapat di pahami, mengingat bahwa di antara ketiga tersebut saling kait mengkait sehinggs sulit untuk di bedakan.
Pengukuran dapat di artikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan dasar ukuran tertentu. Misalnya mengukur suhui badan dengan ukuran termometer 36 derajat celcius, 38 derajat celcius 39 derajat celcius dan seterusnya. Penilaian berarti menilai sesuatu. Sedangkan menilai itu mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan berdasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainnya. Jadi penilaian itu sifatnya kualitatif. Dalam contoh diatas tadi, seseorang yang suhu badannya 36 derajat Celcius termasuk orang yang normal kesehatannya dengan demikian orang tersebut dapat di tentukan sehat badannya.
Evaluasi adalah mencakup dua kegiataan yang telah dikemukakan terdahulu yaitu mencakup pengukuran dan penilaian. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari sesuatu yang sedang di nilai itu, dilakukan pengukuran, dan wujud dari pengukuran adalah pengujian, dan pengujian inilah yang dalam dunia kependidikan di kenal dengan tes.

C.    Fungsi Evaluasi  
Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki 3 macam fungsi pokok yaitu
a.         Mengukur Kemajuan
b.        Menunjang penyusunan rencana
c.         Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali

Evaluasi sering dianggap sebagai salah satu hal yang menakutkan bagi siswa. Karena, memang melalui kegiatan evaluasai dapat ditentukan nasib siswa dalam proses pembelajaran selanjutnya. Anggapan semacam ini memang harus diluruskan. Evaluasi mestinya dipandang sebagai sesuatu yang wajar yakni sebagai suatu bagian integral dari suatu proses kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, mestinya evaluasi dijadikan kebutuhan oleh siswa, sebab dengan evaluasi siswa akan tahu tentang keberhasilan pembelajaran yang dilakukannya. Ada beberapa fungsi evaluasi, sebagai berikut:

1.        Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa. Melalui evaluasi siswa akan mendapatkan informasi tentang efektivitas pembelajaran dilakukan. Dari hasil evaluasi siswa akan dapat menentukan harus bagaimana proses pembelajaran yang perlu dilakukannya.
2.        Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan. Siswa akan tahu menjadi tahu bagian mana yang perlu dipelajari lagi dan bagian mana yang tidak perlu.
3.        Evaluasi memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum. Informasi ini sangat dibutuhkan baik untuk guru maupun untuk pengembang kurikulum khussnya untuk perbaikan selanjutnya.
4.        Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan, khususnya untuk menentukan masa depan sehubungan dengan pemilihan bidang pekerjaan serta pengembangan karier.
5.        Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai. Misalnya, akankah tujuan itu perlu diubah atau ditambah.
6.        Evaluasi berfungsi sebagaai umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan disekolah.[2]
Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu

1.        Memberikan Landasan Untuk Menilai Hasil Usaha(Prestasi) Yang Telah Dicapai Oleh Peserta Didiknya
Disini, evaluasi di katakan berfungsi memeriksa (mendiagnosis) yaitu memeriksa pada bagian-bagian manakah para paserta didik pada umumnya mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, untuk selanjutnya dapat di cari dan di temukan jalan keluar atau cara- cara pemecahaannya. Jadi disini evaluasi mempunyai fungsi diagnostik.

2.        Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
Dalam hubungan ini, evaluasi sangat di perlukan untuk dapat menentukan secara pasti, pada kelompok mananya kiranya seorang peserta didik seharusnya di tempatkan dengan kata lain evaluasi berfungsi menempatkan peserta didik menurut kelompoknya masing masing misalnya kelompok atas (kelompok cerda), kelompok tengah (rata-rata) dan kelompok bawah (lemah). Jadi, disini evaluasi memiliki fungsi placement

3.        Memberikan Bahan Yang Penting Untuk Memilih Dan Kemudian Menetapkan Status Peserta Didik
Dalam hubungan ini, evaluasi pendidikan dilakukan untuk menetapkan apakah seorang peserta dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus dapat dinyatakan naik kelas ataupun tinggal kelas, dapat di terima di jurusan tertentu atau tidak, dapat di beri beasiswa atau tidak dan sebagainya. Dengan demikian evaluasi memiliki sifat selektif.

4.        Memberikan Pedoman Untuk Mencari Dan Menemukan Jalan Keluar Bagi Peserta Didik Yang Memang Memerlukannya
Berdasarkan pada hasil evaluasi, pendidik di mungkin untuk  dapat memberikan petunjuk dan bimbingan kepada para peserta didik misalnya tentang bagaimana cara belajar yang baik, cara mengatur waktu belajar, cara membaca dan memahami buku pelajaran dan sebagainya, sehingga kesulitan-kesulitan yang di hadapi oleh peserta didik dalam proses pembelajaran dapat di atasi dengan sebaik-baiknya. Dalam keadaan seperti ini, evaluasi di katakan sebagai sebagai bimbingan.

5.        Memberikan Petunjuk Tentang Sejauh Manakah Program Pengajaran Yang Telah Di Tentukan Lebih Dapat Di Capai
Dari sini evaluasi dikatakan memiliki fungsi instruksional yaitu melakukan perbandingan antara tujuan instruksional khusus (TIK) yang telah di tentukan untuk menentukan untuk masing-masing mata pelajaran dengan hasil-hasil belajar yang telah di capai oleh peserta pendidik bagi masing masing mata pelajaran tersebut dalam jangka waktu yang telah di tentukan
Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki 3 macam fungsi ,yaitu

1.        Memberikan Laporan
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan di sajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik itu pada umumnya tertuang dalam bentuk laporan kemajuan belajar siswa yang lebih dikenal dengan istilah rapor (untuk peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah),atau kartu hasil studi (KHS), bagi para peserta  didik di lembaga tinggi yang selanjutnya di sampaikan pada para orang tua peserta didik tersebut pada setiap akhir semester.

2.        Memberikan Bahan- Bahan Keterangan ( Data)
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan pada data yang lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai- nilai hasil belajar peserta didik yang di peroleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan, apakah seseorang peserta didik dapat di nyatakan tamat belajar, dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus dan sebagainnya.

3.      Memberikan Gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah di capai dalam proses pembelajaran tercermin antaralain dari hasil-hasil belajar para peserta didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah di lakukan untuk berbagai jenis mata pelajaran misalnya. Akan dapat tergambar bahwa dalam mata pelajaran tertentu ( misalnya: bahasa arab, matematika dan ilmu pengetahuan alam ) pada umumnya kemampuan peserta didik masih sangat memprihatikan.sebaliknya untuk mata pelajaran pendidikan pancasila dan pengetahuan nilai sosial misalnya, hasil beajar siswapada umumnya sangat menggembirakan. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik dapat di peroleh berdasarkan data yang berupa nilai ebtanas murni, indeks prestasi kumulatif dan lain-lain.

D.      Tujuan Evaluasi
Dalam melakukan kegiatan evaluasi terdapat beberapa tujuan kenapa evaluasi itu perlu di buat , dantara tujuannya adalah sebagai berikut
1.      Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh seseorang dalam kurun waktu proses belajar tertentu.
2.      Untuk mengetahui posisi ata kedudukan seorang individu dalam kelompok kelasnya.
3.      Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan individu dalam belajar.
4.      Untuk mengetahui hingga sejauh mana individu telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar.
5.      Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua yaitu,
a.         Menghimpun bahan- bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petujuk sampai di mana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaiantujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajarn dalam jangka waktu yang telah di tentukan.
b.        Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses  pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Jadi tujuan umum yang kedua dari evaluasi pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai sampai di manakah efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah di tetapkan atau di laksankan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang di laksanakan oleh peserta didik.
Dengan demikian, apabila sebuah metode yang digunakan guru tidak mendorong munculnya prestasi  belajar siswa yang memuaskan, guru dianjurkan mengganti metode tersebut atau mengkombinasikannya dengan metode lain yang serasi.

E.     Ruang lingkup Evaluasi pada dunia pendidikan
Secara umum ruang lingkup dari evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah mencakup 3 komponen penting yaitu
1.      Mengevaluasi mengenai program pengajaran
Evaluasi atau penilaian terhadap program pengajaran akan mencakup 3 hal penting yaitu, evaluasi terhadap tujuan pengajaran, evaluasi terhadap isi program pengajaran dan evaluasi terhadap strategi belajar mengajar
2.      Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran
Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran akan mencakup:
a.       Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung dengan garis-garis besar program pengajaran yang telah di tentukan
b.      Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran
c.       Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran
d.      Minat atau perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung
e.       Peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap siswayang memerlukannya
f.       Komunikasi dua ara antara guru dan murid dalam proses pembelajaran langsung
g.      Pemberian dorongan atau motivasiterhadap siswa
h.      Pemberian tugas – tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori-teori yang di peroleh di dalam kelas
3.      Evaluasi mengenai hasil belajar
   Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup
a.       Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin di capai dalam unit-unit program pengajaran yang bersifat terbatas
b.      Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan- tujuan umum pengajaran





[1] Wina Sanjaya.2010. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Hal.335
[2] Wina Sanjaya.2011.perencanaan dan sistem pembelajaran. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Hal 244-245.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kurikulum tahun 1984

Resume Buku Pengantar Studi Islam

pengertian penjualan dan pembelian