Self Concept Siswa
Menurut Nur dan Rini (2016:14) self concept adalah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang mengenai dirinya sendiri. Self Concept mengandung unsur-unsur, seperti persepsi seseorang individu mengenai karakteristik-karakteristik serta kemampuannya; persepsi dan pengertian individu tentang dirinya dalam kaitannya dengan orang lain dan lingkungannya; persepsi individu tentang kualitas nilai yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman dirinya dan objek yang dihadapi; serta tujuan-tujuan dan cita-cita yang dipersepsi sebagai sesuatu yang memiliki nilai positif atau negatif
Menurut Stephen (2008:21) istilah Self Concept merujuk pada keyakinan-keyakinan yang telah anda terima yang langsung berhubungan dengan siswa serta merujuk pada hubungan anda dengan dunia luar. Sistem keyakinan pribadi anda mencakup semua keyakinan yang anda miliki mengenai segala sesuatu dalam hidup anda. Self-concept itu berfungsi sebagai untuk mengendalikan seberapa baik unjuk kerja siswa. Dapat disimpulkan bahwa self-concept siswa adalah suatu kesadaran atau unsur ide pada sistem keyakinan.
Indikator dari Self Concept diantaranya (Karunia dan Ridwan 2015:95)
a. Memilik kemampuan mengenali/mengidentifikasi diri sendiri.
Agar siswa memilik kemampuan mengenali/mengidentifikasi diri sendiri upaya yang dilakukan guru adalah
- Fokuskan perhatian pada sisi positif siswa dan perhatikan serta motivasikan agar siswa mengenal kemampuan-kemampuannya
- Hindari perbandingan siswa dengan siswa lain dan berbicara tentang keburukan siswa pada orang lain di depan siswa
- Menghindari memberi hukuman dan melontarkan kata-kata atribut negatif seperti: “kamu siswa yang paling nakal” atau “di dunia cuma kamu satu- satunya yang susah diatur
- Biarkan siswa berimajinasi dan bereksperimen serta menyatakan perasaan mereka dengan segala keunikannya, aktiflah bersama imajinasi siswa
b. Memiliki pandangan atau penghargaan mengenai gambaran diri yang ideal di masa depan.
Agar siswa memiliki pandangan atau penghargaan mengenai gambaran diri yang ideal di masa depan upaya yang dilakukan guru adalah
- Membuat kelompok diskusi secara heterogen yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.
- Memberikan penghargaan kepada siswa dengan apa yang dilakukannya, misalnya mengucapkan terimakasih kepada mereka baik secara terbuka atau tidak
c. Memilki penilaian terhadap diri sendiri dalam hal pencapaiannya pengharapan.
Agar siswa memiliki penilaian terhadap diri sendiri dalam hal pencapaiannya pengharapan upaya yang dilakukan guru adalah
- Beri kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi, mencoba karena selama ada ruang untuk berbuat suatu kesalahan, disana siswa belajar
- Menunjukkan manfaat dari apa yang dipelajari, misalnya menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari
d. Memiliki standar kehidupan yang sesuai dengan dirinya.
Agar siswa memiliki standar kehidupan yang sesuai dengan dirinya upaya yang dilakukan guru adalah
- Mengaplikasikan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari secara langsung dan sesuai bakat siswa
- Menggunakan model pembelajaran dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar, seperti menggunakan model pembelajaran IMPROVE dan menggunakan macromedia flash 8.
- Menegaskan siswa agar tidak menunda tugas yang diberikan guru,
- Menentukan berapa lama siswa mengerjakan tugas tersebut
Menurut Nur dan Rini (2016:14) ada dua konsep diri, yaitu konsep diri komponen kognitif dan konsep diri komponen afektif. Komponen kognitif disebut self image dan komponen afektif disebut self esteem. Komponen kognitif adalah pengetahuan individu tentang dirinya mencakup pengetahuan “siapa saya” yang akan memberikan gambaran tentang diri saya. Gambaran ini disebut citra diri. Sementara itu, komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang akan membentuk bagaimana penerimaan terhadap diri dan harga diri individu.
Menurut Nur dan Rini (2016:16) self concept tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi berkembang dengan adanya interaksi dengan individu yang lain khususnya dengan lingkungan sosial. Self concept seseorang terbentuk pertama kali dalam hubungan dengan orang orang terdekat dalam keluarga. Jika keluarga memberikan pengalaman positif, maka seseorang akan memiliki selfconcept yang positif, demikian juga sebaliknya.
kurikulum tahun 1984
Makalah Telaah Kurikulum Matematika KURIKULUM TAHUN 1984 DISUSUN OLEH : Nurul Afifah Hasibuan Ramadhani Pertiwi Harahap Riadi Dosen : Mara samin Lubis, M.Ed PENDIDIKAN MATEMATIKA 3 FAKULTAS ILMU TARBIYAH dan KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN BAB 1 P ENDAHULUAN Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu penyelenggaraan pendidikan. Secara sederhana, kurikulum dapat dimengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar di kurun waktu tertentu. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun kemampuan belajar. Oleh karena itu, merumuskan suatu kurikulum sudah barang tentu bukan perkara gampang..
Komentar
Posting Komentar